Tak dapat dipungkiri air meruakan azat yang sangat
diperlukan bagi manusia. Ini terlihat ketika
komponen kimiawi sel disusun
sebgaian besar (60 %) oleh air. Air yang dapat menopang kehidupan tentunya adalah air bersih. Air bersih merupakan air
yang memenuhi kriteria sebagai air yang layak dikonsumsi diantaranya tidak
berasa, tidak berbau, jernih , tidak mengandung logam berbahaya. Kebutuhan iar bersih masyarakat Indonesia
ruaanya belum tercukuipi secara layak .
ini terbkti dengan fakta yang terjadi di masyarakat Indonesia yang terjadi baik
diperkotaan maupun di pedesaan. Saat musim
penghujan banjir menjadi konsumsi berita
yang biasa menghiasi layar televisi dan media massa cetak, musim kemarau berita kekeringan tidak akan
pernah luput didengar oleh masyarakat Indonesia. Banjir dan kekeringan akan memeberikan salah satunya adalah kurangnya air bersih. Dua peristiwa tersebut meruapkan hal yang
tidak dapat d pungkiri terjadi di masayarakat Indonesia , Menurut Bappenas tahun 2025 kabupaten/kota di
Jawa akan mengalami krisi air bersih
sekitar 78,9 %. Menurut penelitian diperkirakan tahun 2025 Indonesia berpotensi krisis air bersih. Ini menjadi pertanyaan besar megapa hal tersebut dapat diperkirakan
terjadi? Hal inti bertolak belakang jika
dilihat dari potensi air yang ada di Indonesia. Potensi air laut besar
karena .70 % dari wilayah Indonesia. Indonesia juga merupakan negara dengan sumber daya air
terbesar keliam di dunia, 3200
mimilmeter kubik didapat dari 7946 sungai dan 521 danu di Indonesia (viva news.com).
Mengingat begitu besar potensi air yang ada di
wilayah Indonesia seharusnya air bersih aka mudah didapatkan oleh masayarakat
Indonesia, akan tetapi jika dilahat dari fakta yang terjadi hal tersebut belum
dapat diwujudkan . perlu pemanfaatan secara
optimal agar air bersih mudah di dapatan
oleh masayarakat Indonesia pada musim kemarau maupun musim penghujan. Pendekatan sains dan teknologi
serta perilaku manusia perlu dilaksanakan untuk
pemanfaatan secra optimal potensi air beri yang ada di Indonesia .
Pencemaran air berupa
sampah yang menumpuk di sungai merupakan
contoh perilaku masyarakat yang belum
mampu memanfaatkan air bersih.
Kesadaran amsayarakat perlu diketuk untuk lebih mengharagai air yang ada di lingkungan sekitar.
Pendekatan
sain dan teknologi yang dapat dilakukana diantaranya :
- Pemanfaatan air laut sebagai sumber air minum
Konversi air laut menjadi air minum dilakukan melalui proses desalinasi
yaitu proses pemisahan air tawar dan kandungan garam yang terdapat di dalam air
laut melalui proses pemanasan. Saat pemanasan terhadap air laut dilakukuan maka
uap air (air tawar) akan menguap sedangkan larutan yang mengandung garam-garam
akan mengendap. Uap air ini kemudian ditangkap (diendapkan) dengan menggunakan
alat tertentu untuk mengumpulkan air tawar. ir tawar hasil desalinasi ini
kemudian diproses menjadi air minum. Secara umum semua air laut dapat
dikonversi menjadi air tawar (air minum) melalui proses desalinasi namun air
laut dekat pantai rentan dengan pencemaran dari daratan sehingga konversi air laut
pantai menjadi air minum menjadi kurang efektif dan efisien. Air Laut Dalam
(ALD) disebut sebagai Deep Sea Water (DSW) ataupun Deep Ocean Water (DOW)
adalah air laut yang diambil dari kedalaman 350 m atau lebih
Berdasarkan pengalaman, biaya investasi untuk industri air mineral (air
minum) dari air laut dalam pada pabrik skala kecil dan sistem bergerak pada
tahap awal membutuhkan dana sekitar Rp15.000.000.000. Pabrik skala kecil ini
dapat memproduksi air mineral sekitar 6000 botol per hari dengan volume 500
mL/botol. Salah satu contoh pabrik air mineral laut dalam yang sudah
operasional di Indonesia adalah pabrik air-mineral laut dalam yang dibangun
perusahan P.T. Omega Tirta Kyowa di Bali dengan nama produk
"OCEANIC".
Saat ini produk dalam botol kemasan
500 mL dengan kandungan mineral seperti Calcium 0,6 mg/L, Magnesium 1,6 mg/L,
Sodium 50 mg/L, Potassium 5,4 mg/L, pH 7,8 pada temperatur 20?C telah mulai di
pasarkan di Bali, dan Jakarta dengan harga Rp. 8000/botol, serta diekspor ke
Jepang dan negara lain (Antara news.com)
Hal tersebut menjadi tantangan tersendir bagai Indonesia untuk memnafaatkan
secara optimal potensi air laut yang ada
agar kebutuhan air bersih dapat mencukupi sekuruh lapiasan masayarakat
Indonesia.
- Penerapan sistem daur ulang air pada perkotaan
Potensi pencemaran a ir di perkotaan cukup besar
mengingat perkotaan memiliki berbagai sumber pencemaran air karena aktivitas
manusia. Sistem daur ulang air menjadi bagian dari
infrastruktur bangunan pemerintahan amaupun swasta di perkotaan. Penerapan IPAL (instalasi Pengolahan Air Limbah) dan WTP
(Water Treatmant Plant).
Di dalam IPAL, air limbah diolah dalam sebuah
bak/kolam yang berisi lumpur aktif. Yang disebut lumpur itu sebenarnya adalah
kumpulan bakteri dalam jumlah banyak sehingga membentuk suspensi kental di
dalam air. Jika 1 liter air disaring dan dikeringkan, kita bisa mendapatkan 2-5
gram lumpur di mana 70% lumpur itu adalah koloni bakteri.Koloni bakteri inilah
yang saling berbagi tugas menguraikan limbah organik menjadi gas dan lumpur
(yang tidak aktif) sehingga menghasilkan air yang dikatakan aman untuk dibuang
ke lingkungan atau bila perlu diolah lebih lanjut. ntuk mengolah air dari hasil
olahan STP/IPAL dibuatlah lagi instalasi tambahan yang disebut WTP (Water
Treatment Plant). Instalasi ini mirip sebagaimana yang ada di PDAM dengan beberapa
tambahan fitur sesuai dengan kebutuhan akhir yang akan digunakan.Kalau hanya
untuk menyiram tanaman, cukup menambahkan sistem penyaring pasir dan karbon
(Sand & Carbon Filter). Sand filter untuk menjernihkan, carbon filter untuk
menghilangkan bau dan warna. Kalau untuk sistem pendingin ruangan gedung
(cooling tower), ditambahkan lagi filter demineralisasi/softener untuk
menghilangkan logam-logam terlarut (besi,mangan, kalsium) yang bisa membuat
instalasi pendingin berkerak/berkarat. Kalau untuk menyiram toilet, ada yang
sampai memasang sistem penyaring membrane (membrane filtration) untuk jenis
ultrafiltrasi.Membrane filtration adalah sistem pengolahan air kasta tertinggi
dan termodern yang ada di dunia saat ini. Di pasaran kita mengenal dengan nama
Mikro Filtrasi (MF), Ultra Filtrasi (UF) dan Reverse Osmosis (RO). Jadi kalau
ingin langsung dipakai sebagaimana air bersih ditambahkan lagi sistem reverse
osmosis. Setelah melalui semua tahapan
proses itu, air hasil daur ulang dipastikan bersih (Yovi, Kompasiana.com)
Pendekatan perilaku manusia dan pendekatan sains&
teknologi jika diterapkan secara terpadu
maka krisi air bersih yang diperkirakan
terjadi , tidak akan pernah terjadi. Kebutuhan air bersih masyarakat Indonesia
akan mudah tercukupi. Hal tersbut dapat diwujudkan dengan peran serta semua
pihak, pemerintah dan masyarakat.