Kamis, Januari 10, 2013

Langkah Kecil untuk Air


Air merupakan bagian terpenting yang tidak  terpisahkan  kehidupan manusia. Tubuh manusia 95 % tersusun air, 72 % bumi tertutup air. Air digunakan oleh seluruh makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Air berada dalam lingkungan dan mengalami  daur biogeokimia untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Daur biogeokimai adalah perpindahan unsure kimia dalam ekosistem melalui daur  yang melibatkan komponen biotic (hidup) dan komponen  abiotik (tak hidup).  daur air berlangsung terus menerus melalui system yang  teratur. Daur air melibatkan hewan , tumbuhan, manusia, sungai, laut, awan, tanah.  Air digunakan oleh hewan, tumbuhan dan manusia untuk kelangsungan hidupnya dan mengembalikan ke  alam melalui proses respirasi dan transpirasi (tumbuhan ). Air yang berada di sungai, laut dan tanah akan mengalami penguapan. Hasil  respirasi, transpirasi dan pengupana akan terkumpul di udara dan terbentuk awan. Awan akan mengalami sublimasi dan menjatuhkan air ke bumi dalam bentuk hujan. Hujan akan terserap ke tanah dan juga berkumpul dipermukaan membentuk sungai, laut. Air permukaan akan digunakan manusia , hewan dan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya , demikian seterusnya daur air terjadi
Air menjadi sahabat dekat manusia, sayang persabahatan itu akan hancur ketika manusia dengan ketamakan dan kecerobohan  menjadikan air bagaiakan musuh manusia. Air menjadi sumber penderitaan manusia  yang menimbulkan kerugian material, penyakit ataupun kematian. Salah satu contoh nyata dapat dilihat pada kota Jakarta dan sekitarnya yang setiap tahun selalu menjadi langganan banjir. Banjir yang terjadi tentu saja menimbulkan penderitaan masyarakat.  Banjir  terjadi karena daur terus terjadi  akan tetapi tanah , sungai tidak mampu menjalankan fungsi  sesuai system.
Air yang turun  melalui hujan  seharusnya terserap tanah dan tumbuhan serta mengalir  melalui sungai untuk ke laut. Akan tetapi perkembangan pembangunan  mendesak  sampai melenyapkan tumbuhan. Hilangnya tumbuhan yang dapat menyerap dan menahan air di dalam tanah menyebabkan air mengalir ke perkotaan. Tata kelola kota yang tidak memperhatikan lingkungan serta perilaku masyarakat yang tidak meperhatikan lingkungan menjadi penyebab banjir terulang setiap tahun tanpa penyelesaian seperti lingkaran setan yang tidak putus – putuas.
Akar permasalahan sebenarnya adalah rendahnya peran serta masyarakat untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Perlu penyadaran diri dari masyarakat sendiri agar masalah banjir dapat teratasi. Tidak mengherankan apabila Gubernur Jokowi menekankan bahwa permasalahan banjir di Jakarta akan mampu diatasi dengan peran serta masyarakat.  Pemerintah  sudah mengupayakan berbagai hal akan tetapi jika tidak ada peran serta masyarakat tentunya akan menjadi timpang. 
Peran serta masyarakat dalam mengatasi  banjir dapat dimulai dengan melakukan hal – hal kecil yang berdampak besar  untuk solusi banjir. Tidak memerlukan biaya  atau tenaga besar untuk mendukung terciptanya keseimbangan lingkungan Jakarta.   Mulailah dengan membuang sampah pada tempatnya.  Selama ini dapat dilihat bahwa  yang membuat sungai memiliki sedimen tebal dan tertutupnya pintu air  ataupun gorong – gorong  karena keberadaan sampah. Hal kecil lain yang dapat diwujudkan melalui peran serta masyarakat dapat dilakukan dengan membuat pori/lubang penyerapan air di rumah  masing – masing . Jakarta yang di penuhi bangunan  dari semen sehingga  area penyerapan ke tanah tidak ada lagi. Penanaman pohon dilingkungan sekira rumah atau RT/RW perlu menjadi program bersama masyarakat. Jika hal – hal  kecil  tersebut dilakukan secara konsisten dan melibatkan masyarkat Jakarta  secara menyeluruh  maka langkah  besar untuk mengatasi banjir tercapai.  
Gebrakan  Gubernur Jokowi membuat penyerapan di sekitar gedung dan meninjau langsung banjir yang terjadi serta pembangunan area hijau kirnya mampu juga menjadi salah satu pemicu masyarakat Jakarta untuk  berperan serta dalam mengatasi banjir.  Satu hal lagi peran serta pemerintah yaitu bekerja sama dengan pemerintah daerah Jawa Barat untuk mengurangi penebangan hutan di pegunungan agar air tidak turun ke daerah perkotaan.
Kerja sama yang apik antara masyarakat dan pemerintah mengantarkan terwujudnya keseimbangan lingkungan. Tanah akan menyerap air, sungai mampu menampung air dan mengalirkan air ke laut. Air akan mengalir sesuai daur dan dengan demikian air akan terus menjadi sahabat manusia.