Senin, Mei 20, 2013

CUTIE MAKNAE



If you ask me who is precious person I must treasure ?  I will say 2 person my omnie and maknae. Maknae , she is my angel , actually. But if you see us  we have different look. She has white skin, curly hair, big nose and beautiful.  Usually at the first time  people who met us will say we don’t have sibling relationship. So, I will introduce maknae :
Name          :  Ririn Iswantiningsih, Amd Kep.
Birth           :  Kulon Progo, October 15th 1986
Blood type   : A
Work           : Nurse


She is   beautiful , isn't she?
She has been living with me since she was born. I know her better day by day. She is stubborn girl but warm hearted person.  She cares about me  a lot – I know that- eventhough she never say it. She is introvert but when she need to talk  she will talk a lot. I like when she imitates omnie. It makes  me lot of laughs.

I remembered that time when I still sit on elementary school , I obey omnie. So omnie get mad  at me.  Maknae cried when she know I cried. When I sat on colleague  I had  motorcycle accident , my leg was broken . I paralyzed for three month. First time I came from hospital I hear even so soft she cried and say  with omnie  if i can heal like before or not . I remembered those  memories clearly  n feel lucky I have maknae.
Recently, maknae learn Korean ,  i   am proud she struggles with new things n keep up.  Her dream is trip to South Korea so she  starts with language first.

I hope I can be better eonni for her in the future , makes  a lot  of things to support her and this  guilty feeling won’t appear  again.
Maknae, sarangheyo !

Written by : smart , pure and sweet eonni






Rabu, Mei 15, 2013

OPPA, SARANGHEYO


Hari pertama ospek merupakan pertama kali melihat oppa. Hari pertama yang dimulai dengan rasa kikuk, takut dan bingung dengan situasi dan teman  baru diakhiri dengan rasa penasaran tentang oppa.

Ospek berlangsung mulai pagi hari dengan berbagai macam kegiatan pengenalan kampus seperti pada umumnya. Bagian  akhir adalah pengenalan UKM. Salah satu UKM yang diikuti oppa pun tak luput dikenalkan padaku. Ruang UKM yang kecil dengan ukuran 1 x 1,5 m membuat pandangan  mataku menyeluruh menatap setiap titik dalam rungan. Hanya sayang mataku yang minus dengan kadar kelelahan membuat mataku kabur . Aku  hanya bisa menangkap  sosok oppa yang tinggi berdiri di sudut ruangan. Penangkapan yang kabur pun membuat mataku tak beranjak dari oppa. Setelah hari pertama inilah rasa penasaran akan oppa mulai mengembang di kepalaku. Hari kedua dan ketiga ospek yang kulalui dengan berbagai aktivitas yang cukup membuatku lelah lahir batin tak pernah bisa menyurutkan rasa penasaran tentang oppa. Sejak itulah aku mulai menyelidiki tentang siapa oppa.
Oppa memiliki sosok yang tinggi ,  berbadan kecil dengan wajah yang menurutku manis ( kalaupun  sekarang oppa masih muda  pastilah masuk boyband) membuatku  tidak kesulitan mengetahui siapa oppa. Rupanya oppa menjadi idola para wanita- oppa dengan pdnya pernah mengatakan dirinya coverboy-  tentu saja banyak gadis yang jatuh cinta dengan oppa. –sigh- benar – benar langit dan bumi jika dibandingkan denganku. Oppa langit dan aku bumi.
Hal lucu yang aku ingat adalah ternyata aku salah mengenai nama oppa, nama oppa mirip dengan nama rector, walhasil berbulan – bulan aku salah menyebut nama oppa.
Sebenarnya aku ingin berbicara dengan oppa , akan tetapi setiap kali dekat dengan oppa aku harus sibuk mengendalikan jantungku yang berdebar kencang dan wajahku yang menghangat , akhirnya lidahku kelu. Setiap kali aku berada dekat dengan oppa  perasaanku sangat nyaman dan gembira.-sigh- hormon adrenalinku benar – benar dipacu dengan impuls keberadan oppa.
Hal yang paling aku sukai dari oppa adalah mata oppa – bahkan sampai sekarang- mata oppa memiliki pancaran kuat dan indah. Aku merasa oppa meiliki sisi kuat dan lemah  sekaligus dalam diri oppa , keduanya menciptakan harmoni indah yang terpancar dari pancaran mata oppa. Setiap kali aku berpapasan dengan oppa  aku merasa senang melihat mata oppa dan itu membuatku cukup memiliki energy untuk melewati hari dengan indah. Hal yang membuatku tersiksa ketika  satu kali melihat oppa maka aku sellau menginginkan  melihat oppa akibatnya aku selalu mencari sosok oppa dengan diam – diam. Aku senang ketika berhasil menangkap sosok  oppa terlebih ketika berada dalam satu ruangan, satu mata kuliah.
Tahukah oppa, ada saat dimana oppa pernah satu mata kuliah denganku satu ruangan denganku , oppa duduk di baris kursi berbeda  dengan baris kursi yang aku duduki tetapi sejajar dengan tempat dudukku. Aku tahu oppa memandangku sejak awal sampai akhir mata kuliah yang menyebabkan teori statistic tak satupun masuk dalam otakku. Aku merasakan pandangan oppa tapi aku tak memiliki keberanian untuk membalas tatapan oppa.
Tahukah oppa, aku sangat gembira saat perayaan Natal, oppa memandang dengan senyum manis dan mengacungkan jari jempol kepadaku seolah mengatakan “Lihatlah, apa yang aku perbuat sangat bagus dan aku suka kau  menyaksikan yang aku buat !” drama Natal yang oppa buat memang hebat.  Sekali lagi aku hanya tersenyum. Kemeja putih yang oppa pakai  membuat oppa semakin manis.
Tahukah oppa, aku pernah diam – diam memandangi oppa bermain piano. Aku sangat suka dengan orang yang bermain piano. Oppa sangat mahir bermain piano dan ketika itu aku memandangi oppa dibalik pintu  tanpa oppa ketahui.
Tahukah oppa, lagu Dewa “Kosong”   merupakan lagu kenangan tentang oppa. Saat itu aku ingat oppa menyanyikan lagu ini dengan gitar dengan senyuman  dan tatapan yang membuatku salah tingkah.  Lagu gubahan oppa dari soundtrack kuis siapa dia membantuku melewati krisis percaya diri yang aku alami. Aku memang gadis manis berkaca mata. Lagu Westlife More than Word tak kan pernah aku lupa menjadi bagian yang membuatku selalu mengenang oppa.
Tahukah oppa, aku sangat senang melihat oppa cemburu, berulang kali aku melihat muka masam oppa ketika aku dekat dengan laki – laki di sekitar oppa.
Tahukah oppa, saat terakhir melihat oppa saat oppa wisuda aku ingin mengucapka selamat kepada oppa dan menjabat tangan oppa dan akupun merasa oppa memandangku seperti mengundangku untuk mendekat oppa, tetapi apa boleh buat hatiku terlalu kecil  untuk melakukan itu aku hanya melihat oppa dari jauh.

Oppa,  semua kenangan  tentang oppa  akan abadi di hatiku, karena  keberadaan oppa membuat aku sanggup bertahan menjalani hari – hari kuliah yang berat berkutat dengan rumus kimia dan hitungan. Keberadaan oppa dihatiku sanggup mengalahkan segala beban yang aku punya saat itu. Mungkin oppa tidak tahu tentang semua ini dan aku minta maaf untuk ini. Hatiku terlalu kecil untuk mengakui perasaanku sendiri di depan oppa.
Saat ini , oppa sangat jauh dari pandangan mataku. Terpisah jarak, ruang dan waktu. Akupun tak tahu bagaimana keadaan oppa, apakah sehat? sudah memiliki keluarga atau belum ? dan berbagai pertanyan bermunculan dari kepalaku . Jika oppa sudah bahagia aku  hanya bisa turut bahagia.  Aku selalu berdoa untuk oppa.
Live well oppa! (as I do)
Oppa sarangheyo.
Why wasn’t I able to convey to you?
My feelings that were growing everyday and night
The words begin to overflow
But I know they won’t reach you now

Why did I fall in love with you?
No matter how much time has passed,
I thought that you would always be here (but not anymore)

( Song by Dong Ban Shin Ki)

Written by  eternally secret admire